Salah satu negara bagian yang menjadi kunci kemenangan Trump adalah Wisconsin. Negara bagian ini memiliki 10 suara elektoral yang akhirnya beralih mendukung Trump pada pilpres kali ini.
Pada Pemilu AS 2020, Wisconsin memberikan suaranya untuk Joe Biden, tetapi kali ini mereka berpihak pada kandidat dari Partai Republik, memperkuat posisi Trump dalam perolehan suara elektoral.
Selain Wisconsin, Trump juga berhasil merebut suara dari negara bagian Georgia dan Pennsylvania. Kedua negara bagian ini sangat penting karena pada Pilpres 2020 lalu, suara elektoral dari kedua negara tersebut diberikan kepada Biden.
Namun, dalam pemilihan kali ini, keduanya beralih mendukung Trump, membuat keunggulannya semakin tidak terkejar oleh Kamala Harris.
Tidak hanya unggul dalam suara elektoral, Trump juga memimpin dalam persentase suara pemilih. Berdasarkan data dari Fox News, Trump memperoleh 51,2 persen suara nasional, sedangkan Kamala Harris memperoleh 47,4 persen.
Fox News, yang dikenal memiliki kecenderungan mendukung Partai Republik, menjadi media pertama yang mengumumkan kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024.
Kemenangan ini menjadikan Trump presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat dua periode tidak berturut-turut, setelah Grover Cleveland pada 1884 dan 1892.
Di sisi lain, menurut perhitungan cepat dari Associated Press, Trump meraih 267 suara elektoral dan 51,2 persen suara pemilih, unggul dari Harris yang mendapatkan 224 suara elektoral dengan 47,4 persen suara nasional.
Pemilihan Presiden AS 2024 diselenggarakan pada 5 November, bersamaan dengan pemilihan anggota Kongres ke-60.
Kamala Harris, yang berusia 60 tahun, berhasil menjadi kandidat dari Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden memutuskan untuk tidak maju lagi pada pertengahan 2024.
SSementara itu, Donald Trump, kini berusia 78 tahun, mencalonkan diri untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, bertekad untuk kembali menguasai Gedung Putih.
Baca Juga: Peran Tom Lembong dalam Kasus Korupsi Impor Gula hingga Rugikan Negara Rp400 Miliar