“Kita harus menerima hasil pemilu ini,” ucap Harris saat berbicara di Howard University, kampus tempat ia dulu menempuh pendidikan dikutip dari AFP, Kamis (07/11).
“Saya telah berbicara dengan Presiden terpilih Trump untuk mengucapkan selamat atas kemenangan beliau, dan saya berjanji untuk mendukung proses transisi dengan damai,” tambahnya lagi melanjutkan.
Harris juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya menghormati hasil pemilu, menekankan bahwa penerimaan terhadap suara rakyat adalah ciri khas demokrasi sejati.
Tanpa merujuk pada penolakan Trump terhadap hasil pemilu 2020, Harris menyatakan bahwa siapa pun yang mencari amanat rakyat harus berkomitmen untuk menghormati hasil pemilihan.
“Kita berutang kesetiaan bukan kepada seorang presiden atau partai, melainkan pada konstitusi AS, hati nurani kita, dan Tuhan kita,” ucapnya.
Di hadapan pendukungnya yang memadati tempat pidato, Harris mengajak mereka untuk terus berjuang demi prinsip-prinsip yang mereka yakini meski hasil pemilu kali ini tidak sesuai harapan.
“Pemilu ini bukan hasil yang kita inginkan, tetapi saya yakin cahaya harapan Amerika akan selalu terang selama kita tetap berjuang,” lanjutnya memberikan semangat kepada para simpatisan yang merasa kecewa dengan hasil pemilihan.
Menutup pidatonya, Harris menyampaikan harapan bahwa bangsa ini dapat menghadapi masa depan dengan optimisme.
“Meskipun banyak yang merasakan ketidakpastian, saya berharap kita bisa memenuhi langit dengan bintang-bintang optimisme, iman, kebenaran, dan pengabdian,” tegasnya dalam pidato yang disampaikan oleh Harris.
Melalui pidato penuh harapan ini, Kamala Harris juga menggarisbawahi pentingnya menghormati demokrasi dan bersikap optimis, bahkan ketika hasil pemilu tidak sejalan dengan keinginan.
Baca Juga: Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi, 9 Warga Tewas Tertimpa Bangunan