WarungBerita -#stopbullydisekolah adalah langkah penting yang harus dilakukan, khususnya oleh para guru di sekolah.
Sebab, bully sendiri memiliki dampak yang tak main-main bagi mereka yang menjadi korban aksi tak terpuji ini.
Tak hanya berdampak pada fisik, ada luka-luka emosional yang juga dapat berdampak pada korban bullying.
Dalam sebuah lingkungan di mana rasa aman seharusnya menjadi prioritas utama, para korban bullying seringkali mengalami dampak psikologis yang berkepanjangan dan serius.
Pasalnya bullying sendiri seringkali dianggap sebagai ekadar lelucon atau permainan kasar yang bisa dilupakan begitu saja. Namun hal itu tentu tak berlaku bagi korban.
Bagi banyak korban, bullying adalah pengalaman traumatis yang meninggalkan bekas luka yang tak terlihat namun dalam di dalam hati dan pikiran mereka.
Dampak psikologis yang disebabkan oleh bullying bisa sangat merusak, bahkan dapat berdampak jauh ke dalam kehidupan korban.
Lantas, apa saja dampak psikologis yang bisa dirasakan korban bullying? Cari tahu informasi lengkapnya dengan menyimak penjelasan lengkapnya yang akan dikupas berikut ini:
Dampak Psikologis Bullying bagi Korban
1. Stres dan Kecemasan yang Kronis: Korban bullying sering hidup dalam keadaan stres yang konstan. Mereka merasa terus-menerus terancam, takut akan serangan verbal atau fisik dari para pelaku. Kecemasan yang berkelanjutan ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik mereka secara keseluruhan.
2. Rendahnya Percaya Diri dan Diri yang Buruk: Bullying merusak harga diri korban. Mereka mungkin merasa tidak berharga atau tidak dicintai karena pesan-pesan negatif yang diterima dari pelaku. Rendahnya percaya diri ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menjalin hubungan sosial yang sehat dan berkontribusi pada keberhasilan mereka dalam kehidupan.
3. Depresi dan Perasaan Terisolasi: Korban bullying sering merasa terisolasi dan kesepian. Mereka mungkin mengalami perasaan putus asa dan tidak berdaya, terjebak dalam lingkaran kesepian yang sulit dipatahkan. Depresi bisa menjadi reaksi alami terhadap pengalaman traumatis yang mereka alami.
4. Gangguan Makan dan Tidur: Bullying dapat mempengaruhi pola makan dan tidur korban. Beberapa korban mungkin mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia sebagai respons terhadap stres yang dialami. Gangguan tidur seperti insomnia atau mimpi buruk juga sering terjadi.
5. Gangguan Konsentrasi dan Prestasi Akademis yang Menurun: Dampak psikologis dari bullying dapat mengganggu kemampuan korban untuk berkonsentrasi di sekolah. Mereka mungkin kesulitan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas akademis, yang akhirnya dapat berdampak pada pencapaian akademis mereka secara keseluruhan.
6. Perilaku Destructif: Beberapa korban bullying mungkin mengembangkan perilaku destructif sebagai cara untuk mengatasi stres dan rasa sakit emosional yang mereka alami. Ini bisa termasuk penyalahgunaan zat, kecanduan, atau perilaku agresif terhadap diri sendiri atau orang lain.
7. Trauma Psikologis yang Berkelanjutan: Bullying dapat menyebabkan trauma psikologis yang berkelanjutan bagi korban. Mereka mungkin mengalami kesulitan mengatasi pengalaman traumatis mereka, dan rasa takut dan kecemasan terkait dengan bullying tersebut bisa bertahan lama setelah pengalaman itu berakhir.
Oleh karena itu #stopbullydisekolah harus terus disuarakan dengan gencar, agar para korban bisa menjalani hidup yang layak dan dapat bertumbuh kembang dengan baik.