Warungbrita.com – Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan apresiasi besar atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV merupakan Paus pertama dari Amerika Serikat yang memimpin Gereja Katolik sekaligus menjabat sebagai Kepala Negara Vatikan. Ucapan selamat itu, ditulis Trump lewat unggahannya di Truth Social.
“Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama. Sungguh menggembirakan, dan merupakan kehormatan besar bagi negara kita,” tulis Trump
Trump juga mengungkapkan harapannya untuk bertemu dengan Paus baru tersebut. “Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!” tambahnya.
Pada Kamis, 8 Mei 2025, dunia menyaksikan momen penting ketika asap putih mengepul dari cerobong di atas Kapel Sistina, Vatikan.
Asap putih ini menandakan bahwa 133 kardinal telah mencapai kesepakatan dalam memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost, yang memilih nama kepausan Paus Leo XIV, diumumkan kepada ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Basilika Santo Petrus.
Paus Leo XIV kemudian tampil di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa dunia. Dengan penuh kharisma, ia memberikan berkat perdana sebagai pemimpin spiritual bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Proses pemilihan berlangsung dalam dua hari intensif. Para kardinal memulai konklaf pada Rabu sore, 7 Mei 2025.
Selama hari pertama dan sebagian hari kedua, dua kali asap hitam terlihat dari cerobong Kapel Sistina, menandakan belum ada kesepakatan suara mayoritas dua per tiga yang dibutuhkan untuk memilih Paus baru.
Setelah sesi pemungutan suara berikutnya pada Kamis siang tidak menghasilkan keputusan, para kardinal kembali berkumpul untuk makan siang di Wisma Santa Marta, tempat mereka menginap selama konklaf. Pada sesi sore, akhirnya mereka mencapai konsensus, dan nama Robert Francis Prevost muncul sebagai pilihan utama.
Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Prevost, adalah figur penting dalam hierarki Gereja Katolik.
Sebelum terpilih, ia telah menjalankan berbagai peran strategis di Vatikan, termasuk sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup.
Keterpilihannya sebagai Paus baru menggantikan Paus Fransiskus, yang wafat pada usia 88 tahun, menjadi simbol transisi dan kelanjutan semangat reformasi Gereja.
Paus Leo XIV tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga representasi pertama dari Amerika Serikat dalam sejarah panjang Gereja Katolik
. Pemilihan ini dianggap sebagai langkah signifikan dalam memperkuat posisi Amerika di dunia Katolik global.
Dengan latar belakang yang kokoh dan pengalaman mendalam dalam pelayanan Gereja, Paus Leo XIV diharapkan membawa angin segar bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Dukungan dan apresiasi dari tokoh-tokoh dunia, termasuk Donald Trump, mencerminkan pentingnya momen ini bagi hubungan global dan lintas budaya.
Pemilihan Kardinal Robert Prevost sebagai Paus Leo XIV melalui hasil Conclave 2025 menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik, dengan harapan bahwa kepemimpinannya akan menjadi mercusuar persatuan dan perdamaian.