Warungberita.com – Perayaan Tahun Baru Imlek atau yang sering dikenal dengan sebutan Festival Musim Semi, memiliki berbagai tradisi yang kental dengan simbolisme dan makna tertentu. Salah satu elemen yang selalu terlihat dan identik dengan Imlek adalah warna merah.
Hampir setiap sudut rumah, dekorasi jalanan, hingga pakaian yang dikenakan masyarakat, terutama bagi mereka yang merayakan Imlek, dipenuhi oleh warna merah. Lantas, apa sebenarnya makna di balik warna merah yang selalu menyertai perayaan ini?
Asal Usul Warna Merah dalam Tradisi Imlek
Warna merah dalam budaya Tionghoa tidak sekadar pilihan warna estetis, tetapi juga memiliki makna mendalam yang terkait dengan kepercayaan dan filosofi Tionghoa. Sejak zaman kuno, warna merah dipercaya memiliki kekuatan mistis untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Cerita yang paling terkenal adalah legenda Nian, seekor makhluk buas yang datang setiap tahun untuk mengancam kehidupan penduduk desa.
Penduduk desa lalu memutuskan untuk menggunakan warna merah dan kembang api sebagai upaya untuk menakut-nakuti Nian dan mencegah bencana.
Sejak saat itu, warna merah menjadi simbol perlindungan dan keberanian, serta menjadi warna yang sangat dominan dalam setiap perayaan Imlek.
Merah sebagai Simbol Keberuntungan
Selain melindungi dari roh jahat, warna merah juga diyakini membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Dalam budaya Tionghoa, warna merah sering dikaitkan dengan kebahagiaan, kesuksesan, dan kemakmuran.
Karena itu, saat Imlek tiba, banyak orang akan menghiasi rumah mereka dengan lentera merah, pakaian berwarna merah, serta amplop merah yang berisi uang (angpao) yang diberikan sebagai tanda berbagi keberuntungan.
Penggunaan warna merah juga tidak terbatas pada dekorasi, namun bahkan pada makanan dan minuman yang disajikan selama perayaan.
Merah dan Perayaan Imlek: Meningkatkan Semangat Positif
Imlek adalah momen untuk berkumpul dengan keluarga, mempererat hubungan sosial, serta memulai tahun baru dengan semangat yang positif. Warna merah memberikan suasana ceria dan penuh harapan.
Selain itu, dalam ajaran feng shui, warna merah dipercaya membawa energi positif yang dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga dan kehidupan secara umum.
Dengan mendominasi perayaan Imlek, warna merah juga menciptakan nuansa penuh optimisme, harapan, dan keceriaan yang sesuai dengan tema perayaan yang baru dimulai.
Angpao: Hadiah Merah yang Penuh Berkah
Salah satu tradisi yang sangat identik dengan Imlek adalah pemberian angpao, amplop merah berisi uang yang diberikan oleh orang yang lebih tua kepada anak-anak atau anggota keluarga yang belum menikah.
Angpao bukan hanya sekadar hadiah, tetapi juga dianggap sebagai simbol keberuntungan yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan sepanjang tahun.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa pemberian angpao ini dapat memperpanjang umur dan mendatangkan rezeki bagi yang menerimanya. Warna merah pada amplop angpao ini berfungsi untuk memperkuat energi positif yang terkandung di dalamnya.
Warna merah dalam perayaan Imlek bukan sekadar pilihan warna, tetapi memiliki makna yang sangat dalam dalam budaya Tionghoa. Merah melambangkan perlindungan, keberuntungan, dan kesejahteraan.
Melalui penggunaan warna merah yang konsisten dalam berbagai aspek perayaan, Imlek bukan hanya menjadi momen untuk merayakan tahun baru, tetapi juga untuk berharap pada hal-hal baik yang akan datang.
Bagi masyarakat Tionghoa, merah adalah warna yang membawa energi positif yang sangat dibutuhkan untuk memulai tahun baru dengan penuh harapan.
Dengan demikian, tradisi ini terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi sebagai bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek yang kaya akan nilai budaya dan filosofi hidup.