Warungberita.com – PT KAI Commuter telah mengambil keputusan untuk menutup Stasiun Karet dengan alasan keselamatan dan efisiensi transportasi.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang menyangkut keamanan pengguna layanan kereta.
“Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni dalam pernyataannya kepada ANTARA, Jumat (tanggal diisi).
Ruang Tunggu dan Akses yang Tidak Memadai
Joni menjelaskan, Stasiun Karet saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan kapasitas penumpang yang terus meningkat.
Dalam satu jam, hampir 2.000 penumpang menggunakan layanan commuter line di stasiun ini, sementara ruang tunggu hanya mampu menampung 150 orang.
Idealnya, diperlukan kapasitas ruang tunggu untuk 330 orang guna menghindari risiko keselamatan akibat kepadatan.
“Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” tambah Joni.
Situasi ini tidak hanya menghambat arus transportasi di sekitar stasiun, tetapi juga memperbesar potensi bahaya bagi pengguna kereta.
BNI City sebagai Alternatif yang Lebih Baik
Untuk mengatasi masalah ini, Stasiun BNI City yang terletak di Dukuh Atas menjadi pilihan terbaik. Joni memastikan bahwa pengguna commuter line akan mendapatkan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman di stasiun tersebut.
Terlebih, lokasi BNI City sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain, seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan transportasi berbasis daring.
“Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari,” jelas Joni.
Selain itu, BNI City memiliki kapasitas maksimal untuk menampung hingga 2.000 penumpang per jam.
Langkah Integrasi dengan Dukungan DJKA
Dalam upaya mewujudkan integrasi operasional antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City, KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA).
Dengan jarak hanya 350 meter antara kedua stasiun, integrasi ini diharapkan dapat mempersingkat waktu perjalanan kereta sekaligus mengoptimalkan pelayanan bagi pengguna.
Langkah ini bukan hanya strategi untuk mengatasi keterbatasan Stasiun Karet, tetapi juga sebuah solusi yang akan mendukung sistem transportasi terpadu di kawasan perkotaan.
Joni meyakini bahwa pengguna commuter line akan merasakan manfaat besar dari peningkatan fasilitas di BNI City, termasuk kemudahan akses, kenyamanan, dan keamanan.
Penutupan Stasiun Karet menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang lebih aman dan efisien.
Dengan memindahkan operasional ke Stasiun BNI City, KAI Commuter tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga mengurangi dampak negatif seperti kemacetan dan risiko keselamatan di sekitar stasiun.
Langkah integrasi ini diharapkan mampu memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat urban.
Baca Juga: Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru