By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Reading: Prof.Dr. Ali Mochtar Ngabalin Tekankan Moderasi Beragama Butuh Peran Media yang Kuat
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
warungberita.com > Blog > Berita Terkini > Prof.Dr. Ali Mochtar Ngabalin Tekankan Moderasi Beragama Butuh Peran Media yang Kuat
Berita Terkini

Prof.Dr. Ali Mochtar Ngabalin Tekankan Moderasi Beragama Butuh Peran Media yang Kuat

Geralda Talitha
Last updated: 2024/12/12 at 10:35 AM
By Geralda Talitha 6 Min Read
Share
peran media dalam moderasi beragama
peran media dalam moderasi beragama
SHARE

Warungberita.com –

Contents
Moderasi Beragama dan Peran MediaApa Itu Moderasi Beragama?Peran Media dalam Moderasi BeragamaMedia sebagai Alat Penyebar Pesan DamaiPrinsip Jurnalisme Damai:Tantangan dan Solusi

Dalam era digital yang penuh dinamika, media memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan dan sikap masyarakat, termasuk dalam isu keberagamaan. Media, baik itu media massa maupun media sosial, dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat moderasi beragama.

Moderasi beragama menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan, sehingga penting untuk memanfaatkannya dalam membangun perdamaian antar umat beragama.

Pandangan dari Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, seorang tokoh intelektual dan praktisi komunikasi, menawarkan wawasan strategis tentang bagaimana media dapat digunakan untuk menyebarkan pesan damai dan moderat, khususnya di masyarakat majemuk seperti Indonesia.

Artikel ini akan mengulas cara media menjadi alat penyebar pesan damai antar umat beragama, dengan langkah-langkah praktis berdasarkan panduan beliau.

Moderasi Beragama dan Peran Media

Apa Itu Moderasi Beragama?

Moderasi beragama adalah sikap yang mengedepankan keseimbangan dalam menjalankan agama, tanpa mengarah pada ekstremisme atau sikap intoleran. Di Indonesia, konsep ini sangat relevan karena keberagaman agama, budaya, dan etnis yang menjadi karakteristik bangsa.

Moderasi beragama mencakup tiga pilar utama:

  • Komitmen Kebangsaan, yang menempatkan nilai persatuan sebagai prioritas.
  • Toleransi, yaitu menghormati perbedaan dan menerima keberagaman
  • Anti Kekerasan, yakni menolak segala bentuk tindakan ekstrem yang merugikan pihak lain.

Peran Media dalam Moderasi Beragama

Media memiliki kekuatan besar untuk membentuk opini publik dan menyampaikan pesan kepada audiens yang luas. Menurut Prof. Ali Mochtar Ngabalin, media dapat berfungsi sebagai:

  • Penyebar Informasi, dengan menyajikan berita yang akurat dan berimbang.
  • Fasilitator Dialog, dengan menciptakan ruang diskusi yang sehat antar kelompok.
  • Alat Edukasi, dengan menyampaikan nilai-nilai moderasi beragama kepada masyarakat.

Melalui pendekatan yang tepat, media bisa menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok agama, mendorong harmoni, dan mengurangi konflik.

Media sebagai Alat Penyebar Pesan Damai

  1. Memanfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Moderasi Beragama

Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube telah menjadi platform utama dalam komunikasi modern. Dengan pengguna aktif yang mencapai miliaran orang di seluruh dunia, media sosial memungkinkan pesan moderasi beragama disebarluaskan secara cepat dan efektif.

Strategi Praktis:

  • Konten Edukatif: Buat video pendek, infografis, atau artikel singkat yang menjelaskan pentingnya moderasi beragama.
  • Hashtag Positif: Gunakan tagar seperti #DamaiBersama, #ModerasiBeragama, atau #HarmoniIndonesia untuk memperkuat kampanye.
  • Kolaborasi Tokoh Agama: Libatkan pemuka agama dari berbagai latar belakang untuk membuat konten bersama.
  1. Mengembangkan Program Televisi dan Radio Bernuansa Moderasi

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, media tradisional seperti televisi dan radio tetap relevan untuk menyampaikan pesan damai. Program yang mengangkat cerita keberagaman dan toleransi dapat menjadi inspirasi bagi audiens yang lebih luas.

Contoh Program:

  • Talkshow Keagamaan: Menghadirkan tokoh agama untuk berdiskusi tentang pentingnya toleransi dan moderasi.
  • Cerita Inspiratif: Menampilkan kisah nyata tentang komunitas yang berhasil hidup damai meski berbeda agama.
  1. Jurnalisme Damai: Melaporkan dengan Perspektif Moderasi

Media massa memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan berita yang akurat dan tidak memprovokasi. Dalam konsep jurnalisme damai, wartawan dituntut untuk melaporkan konflik dengan cara yang membangun, bukan memperkeruh suasana.

Prinsip Jurnalisme Damai:

  • Fokus pada Solusi: Alih-alih hanya melaporkan konflik, soroti upaya perdamaian yang dilakukan oleh pihak terkait.
  • Bahasa Netral: Hindari penggunaan istilah yang dapat memicu kebencian atau memperbesar perbedaan.
  • Verifikasi Data: Pastikan informasi yang disampaikan telah diverifikasi untuk menghindari hoaks.

Prof. Ali juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam menyebarkan pesan moderasi melalui media. Berikut adalah beberapa pandangan dan saran beliau:

  •  Mengedepankan Nilai Kebangsaan:

Menurut beliau, media harus menanamkan nilai kebangsaan dalam setiap pesan yang disampaikan. Ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman.

  •  Membangun Narasi Positif:

Narasi positif tentang kehidupan antar umat beragama dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat. Media harus fokus pada hal-hal yang memperkuat kebersamaan, seperti kerja sama lintas agama dalam menghadapi bencana atau kegiatan sosial.

  •  Melibatkan Generasi Muda:

Ali Mochtar Ngabalin juga mendorong peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam moderasi beragama. Media bisa menciptakan ruang untuk konten kreatif yang dikembangkan oleh anak muda, seperti vlog, podcast, atau web series bertema toleransi.

Tantangan dan Solusi

Tantangan:

  • Hoaks dan Provokasi: Informasi palsu yang menyudutkan kelompok agama tertentu dapat menyebar dengan cepat.
  • Polarisasi Sosial: Media sosial sering menjadi arena pertikaian ideologi yang memperkeruh hubungan antar kelompok.
  • Kurangnya Literasi Media: Banyak masyarakat yang belum mampu memilah informasi yang benar dari yang salah.

Solusi

  • Peningkatan Literasi Digital: Edukasi masyarakat tentang cara mengenali berita palsu dan memahami pentingnya moderasi.
  • Pemberdayaan Media Lokal: Libatkan media lokal untuk menyampaikan pesan damai yang lebih kontekstual.
  • Pengawasan Konten: Pemerintah dan platform media sosial harus bekerja sama untuk menghapus konten provokatif dan menyebarkan konten positif.

Media memiliki peran strategis dalam memperkuat moderasi beragama dan membangun perdamaian antar umat. Dengan memanfaatkan kekuatan media sosial, televisi, radio, dan jurnalisme damai, pesan moderasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Panduan dari Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin memberikan arahan konkret tentang bagaimana media dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan harmoni di tengah keberagaman.

Dalam konteks Indonesia yang majemuk, pemanfaatan media secara bijak akan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang toleran, damai, dan bersatu. Semoga upaya bersama ini dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih harmonis.

Penulis: Geralda Talitha R. 

 

Baca Juga: Pentingnya Moderasi Beragama dalam Mencegah Kekerasan dan Ekstrimisme Agama

 

You Might Also Like

Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Naik MRT, LRT hingga Transjakarta Cuma Rp1

Jenazah Pendaki Brazil Dievakuasi dari Rinjani ke RS Bhayangkara

Begini Kronologi Jasad WNA Brasil Ditemukan Tewas di Lereng Curam Gunung Rinjani

Kronologi Jatuhnya Pendaki Brasil Juliana Marins hingga Tewas di Gunung Rinjani

Trump Pertimbangkan Serangan Terhadap Iran di Tengah Ketegangan

TAGGED: moderasi beragama, peran media, prof. dr. Ali Mochtar Ngabalin
Geralda Talitha 12 Desember 2024 12 Desember 2024
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article Irjen.Pol. Aan Suhanan Call Center Korlantas Siap Atasi Kendala Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Next Article Grand Opening GWM Fatmawati Showroom GWM Fatmawati Hadir sebagai Jawaban atas Tren Otomotif Modern di Jakarta Selatan
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad image

Latest News

Transjakarta
Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Naik MRT, LRT hingga Transjakarta Cuma Rp1
Berita Terkini
Proses evakuasi Juliana Marins
Jenazah Pendaki Brazil Dievakuasi dari Rinjani ke RS Bhayangkara
Berita Terkini
Proses evakuasi Juliana Marins
Begini Kronologi Jasad WNA Brasil Ditemukan Tewas di Lereng Curam Gunung Rinjani
Berita Terkini
Proses evakuasi Juliana Marins
Kronologi Jatuhnya Pendaki Brasil Juliana Marins hingga Tewas di Gunung Rinjani
Berita Terkini
//

Kami menyediakan berita-berita terkini tentang usaha

Sign Up for Our Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form id=”55″]

warungberita.comwarungberita.com
© 2023 Warung Berita. All Rights Reserved.
Join Us!

Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

[mc4wp_form]
Zero spam, Unsubscribe at any time.
Logo Warung berita Logo Warung berita
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?