Warungberita.com – Warga Jatiasih, Bekasi, digemparkan oleh penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi pada pagi hari kemarin.
Mayat-mayat tersebut diduga merupakan remaja yang terlibat dalam aksi tawuran. Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang ibu yang sedang mencari kucing peliharaannya yang hilang.
Menurut Kepala BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, warga melaporkan temuan tersebut pada pukul 07.00 WIB.
Lokasi penemuan berada di belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Jatirasa, Jatiasih. Saksi mata yang awalnya mencari kucingnya justru menemukan mayat-mayat yang mengambang di kali.
Priadi menjelaskan, ada lima mayat yang awalnya ditemukan, kemudian dua lagi ditemukan di lokasi yang sama.
Semua mayat dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh terendam lumpur dan wajah bengkak. Polisi segera datang setelah warga melapor ke Polsek Jatiasih, Koramil, dan BNPB setempat.
Dugaan awal menyebutkan bahwa korban-korban tersebut terkait dengan aksi tawuran yang terjadi pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Para remaja ini diduga terlibat tawuran dan kemungkinan terdesak hingga menceburkan diri ke Kali Bekasi saat dikejar oleh pihak lawan atau karena takut tertangkap patroli polisi.
Meskipun dugaan kuat mengarah ke insiden tawuran, polisi belum mengonfirmasi penyebab kematian korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Audy Joize Oroh, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi para korban dan menyimpulkan kejadian ini. Ketujuh jenazah kini berada di RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, yang meninjau langsung lokasi kejadian, menyampaikan bahwa patroli polisi pada Sabtu dini hari tersebut sudah sesuai prosedur.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya sangat serius, mengingat banyaknya remaja yang menjadi korban.
Selain itu, Kapolda mengungkapkan bahwa korban-korban bukan warga sekitar, melainkan berasal dari wilayah Bantargebang.
Penyelidikan juga dilakukan terhadap 15 orang yang diamankan karena hendak tawuran, di mana tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam.
Saksi mata lain, bernama Aldo, menyatakan bahwa ia melihat gerombolan motor berkonvoi membawa senjata tajam di sekitar lokasi sebelum kejadian.
Warga yang menyaksikan aksi ini meneriaki mereka sebagai begal, menyebabkan beberapa orang melompat ke kali.
Saat ini, kondisi jenazah mulai membusuk akibat terendam air selama lebih dari 24 jam.
Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka terbuka atau tanda kekerasan pada tubuh korban. Proses identifikasi masih berlangsung untuk mengungkap identitas mereka.
Baca Juga: Terobosan Baru untuk Indonesia: Mengapa Saatnya #LegalkanProfesiOjol Sekarang Juga!