By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Reading: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Selamat dari Pemakzulan di Majelis Nasional, Kenapa?
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
warungberita.com > Blog > Berita Terkini > Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Selamat dari Pemakzulan di Majelis Nasional, Kenapa?
Berita Terkini

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Selamat dari Pemakzulan di Majelis Nasional, Kenapa?

Geralda Talitha
Last updated: 2024/12/09 at 9:20 AM
By Geralda Talitha 5 Min Read
Share
Presiden Yoon Suk Yeol
Presiden Yoon Suk Yeol
SHARE

Warungberita.com – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berhasil terhindar dari upaya pemakzulan yang diajukan oleh oposisi dalam pemungutan suara di Majelis Nasional pada Sabtu (7/12).

Contents
Pemungutan Suara Gagal Capai Ambang BatasDeklarasi Darurat Militer yang Memicu KontroversiPartai Kekuatan Rakyat: Belajar dari SejarahYoon Suk Yeol Siap Hadapi Tanggung JawabOposisi Tetap Teguh pada PemakzulanDampak Jangka Panjang

Keputusan ini menjadi perhatian dunia, terutama karena dinamika politik yang kompleks di baliknya. Dukungan dari anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang memboikot sidang, menjadi kunci keberhasilan Yoon untuk mempertahankan posisinya.

Pemungutan Suara Gagal Capai Ambang Batas

Dalam pemungutan suara yang diadakan terkait deklarasi darurat militer Yoon, hanya 195 suara yang berhasil dikumpulkan. Angka ini masih di bawah ambang batas 200 suara yang diperlukan untuk meloloskan mosi pemakzulan.

Ketua DPR, Woo Won-shik, mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya partisipasi anggota parlemen dalam proses tersebut.

“Seluruh negeri menyaksikan keputusan yang diambil di Majelis Nasional hari ini. Dunia juga melihatnya,” ujarnya.

Partai Demokrat, sebagai oposisi utama, berjanji akan terus memperjuangkan mosi ini. Namun, PPP menegaskan komitmennya untuk mencari solusi yang lebih tertib dalam menangani krisis politik yang sedang berlangsung.

Deklarasi Darurat Militer yang Memicu Kontroversi

Krisis politik ini dipicu oleh langkah mengejutkan Yoon pada Selasa malam, ketika ia mengumumkan deklarasi darurat militer.

Langkah ini memberikan wewenang luas kepada militer untuk menangani apa yang ia sebut sebagai “kekuatan anti-negara”.

Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai pihak dan dibatalkan enam jam kemudian setelah parlemen dengan suara bulat menentang penggunaan militer dan polisi.

Meski perintah itu telah dicabut, dampaknya tetap signifikan. Krisis ini dianggap sebagai yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir bagi Korea Selatan, mengancam reputasi negara tersebut sebagai salah satu demokrasi yang paling stabil di Asia.

Partai Kekuatan Rakyat: Belajar dari Sejarah

Anggota PPP menyatakan keprihatinannya terhadap potensi dampak pemakzulan terhadap stabilitas negara.

“Kita tidak bisa membiarkan tragedi kelumpuhan negara dan penangguhan pemerintahan konstitusional akibat pemakzulan presiden terulang,” tegas juru bicara PPP, Shin Dong-uk.

“Ia merujuk pada pengalaman pahit pemakzulan Presiden Park Geun-hye pada 2016, yang menyebabkan kehancuran partai dan kemenangan oposisi liberal.

Dalam pemungutan suara ini, hanya tiga anggota PPP yang berpartisipasi. Sisanya memilih walk out sebagai bentuk protes, meskipun mereka harus menghadapi teriakan dan makian dari pihak oposisi.

Yoon Suk Yeol Siap Hadapi Tanggung Jawab

Pada Sabtu pagi, Yoon Suk Yeol meminta maaf kepada rakyat Korea Selatan atas langkah kontroversial tersebut.

Namun, ia menolak untuk mundur dari jabatannya. Dalam pidatonya, Presiden yang mulai menjabat pada 2022 ini, menyatakan bahwa dirinya akan bertanggung jawab atas segala dampak politik maupun hukum dari keputusan darurat militer pertama di Korea Selatan dalam 44 tahun terakhir.

“Keputusan ini diambil dalam kondisi putus asa,” paparnya.

Yoon juga menyerahkan nasibnya kepada PPP. “Saya akan menyerahkan masa depan saya kepada partai,” ucapnya.

Menanggapi pernyataan ini, pemimpin PPP, Han Dong-hoon, mengatakan bahwa partainya akan berupaya memastikan transisi yang tertib jika Yoon mengundurkan diri. Namun, oposisi menolak gagasan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan ilegal.

Oposisi Tetap Teguh pada Pemakzulan

Partai Demokrat menegaskan bahwa pemakzulan adalah satu-satunya jalan yang sah untuk mencopot Yoon dari jabatannya. “

Baik rakyat, hukum, maupun siapa pun tidak memberi Han kekuasaan untuk mencopot Yoon dari jabatannya,” bunyi pernyataan resmi partai tersebut.

Oposisi merencanakan untuk meninjau kembali mosi pemakzulan pada Rabu mendatang jika upaya ini kembali gagal.

Dengan krisis politik yang masih memanas, nasib kepemimpinan Yoon Suk Yeol tampaknya akan terus menjadi sorotan dunia internasional.

Dampak Jangka Panjang

Krisis politik yang terjadi di Korea Selatan ini berpotensi memberikan dampak besar bagi stabilitas negara, baik secara internal maupun di mata internasional.

Sebagai sekutu utama Amerika Serikat dan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia, Korea Selatan menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan publik dan reputasi sebagai model demokrasi yang sukses.

Baca Juga: Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, Desakan Petisi Online Jadi Penyebabnya?

 

You Might Also Like

Jenazah Pendaki Brazil Dievakuasi dari Rinjani ke RS Bhayangkara

Begini Kronologi Jasad WNA Brasil Ditemukan Tewas di Lereng Curam Gunung Rinjani

Kronologi Jatuhnya Pendaki Brasil Juliana Marins hingga Tewas di Gunung Rinjani

Trump Pertimbangkan Serangan Terhadap Iran di Tengah Ketegangan

Kejagung Sita Rp11,8 Triliun Imbas Kasus Korupsi Ekspor CPO, Siapa Pemilik Wilmar Group?

TAGGED: Korea Selatan, Majelis Nasional, pemakzulan, Presiden, Yoon Suk Yeol
Geralda Talitha 9 Desember 2024 9 Desember 2024
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article Gus Miftah Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, Desakan Petisi Online Jadi Penyebabnya?
Next Article GWM Fatmawati Grand Opening Inovasi dan Teknologi di Showroom GWM Fatmawati: Menyambut Era Baru Otomotif
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad image

Latest News

Proses evakuasi Juliana Marins
Jenazah Pendaki Brazil Dievakuasi dari Rinjani ke RS Bhayangkara
Berita Terkini
Proses evakuasi Juliana Marins
Begini Kronologi Jasad WNA Brasil Ditemukan Tewas di Lereng Curam Gunung Rinjani
Berita Terkini
Proses evakuasi Juliana Marins
Kronologi Jatuhnya Pendaki Brasil Juliana Marins hingga Tewas di Gunung Rinjani
Berita Terkini
Donald Trump
Trump Pertimbangkan Serangan Terhadap Iran di Tengah Ketegangan
Berita Terkini
//

Kami menyediakan berita-berita terkini tentang usaha

Sign Up for Our Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form id=”55″]

warungberita.comwarungberita.com
© 2023 Warung Berita. All Rights Reserved.
Join Us!

Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

[mc4wp_form]
Zero spam, Unsubscribe at any time.
Logo Warung berita Logo Warung berita
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?