By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Reading: Indonesia Jadi Contoh Global Penurunan Kemiskinan Berbasis Data
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
warungberita.comwarungberita.com
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
  • Home
  • Berita Terkini
  • Berita Populer
  • Berita Opini
  • Jaga Negeri
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
warungberita.com > Blog > Berita Terkini > Indonesia Jadi Contoh Global Penurunan Kemiskinan Berbasis Data
Berita Terkini

Indonesia Jadi Contoh Global Penurunan Kemiskinan Berbasis Data

Geralda Talitha
Last updated: 2025/07/30 at 8:37 AM
By Geralda Talitha 6 Min Read
Share
Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin
SHARE

Warungberita.com –  Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri

Guru Besar Hubungan Internasional, Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan

Tidak banyak kabar baik yang mampu menembus riuhnya berita konflik global dan krisis pangan internasional. Namun, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 patut menjadi pengecualian:

Jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia turun signifikan menjadi 2,38 juta jiwa, setara 0,85 persen dari populasi.

Angka ini bukan sekadar statistik; ini adalah cerminan bahwa kerja keras bangsa menuju kesejahteraan inklusif mulai menunjukkan hasil nyata. Seperti pepatah lama mengatakan

“Air beriak tanda tak dalam, orang bijak tanda tak sombong”

Pencapaian positif di tengah berbagai macam tekanan ekonomi baik lokal maupun global, justru mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dan tidak puas dengan capaian saat ini. Masih ada 2,38 juta jiwa yang hidup dalam kondisi paling rentan, dan mereka adalah cermin bahwa perjuangan menuju keadilan sosial masih membutuhkan upaya berkelanjutan.

Data BPS menunjukkan tren penurunan yang konsisten: dari 2,78 juta orang (0,99%) pada September 2024 menjadi 2,38 juta orang (0,85%) per Maret 2025. Dibanding Maret 2024, penurunannya lebih tajam lagi, mencapai 1,18 juta orang. Penilaian ini menggunakan standar internasional Bank Dunia, yaitu pengeluaran di bawah 2,15 dolar Amerika per hari berdasarkan kemampuan daya beli 2017.

Bersamaan dengan itu, tingkat ketimpangan yang diukur melalui rasio gini juga menurun. Per Maret 2025, rasio gini nasional tercatat 0,375, turun dari 0,381 pada September 2024. Namun, angka ini masih menyimpan ironi: ketimpangan di kota mencapai 0,395, jauh lebih tinggi dibanding desa yang hanya 0,299. Kota-kota besar masih menjadi episentrum jurang sosial, bahkan ketika rata-rata nasional membaik.

Relevansi bagi Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi

Dalam praktik kerja-kerja hubungan internasional dan dari banyak data dan referensi, saya melihat data ini memiliki makna lebih luas daripada sekadar capaian domestik.

Dunia saat ini menilai kredibilitas sebuah negara bukan hanya dari pertumbuhan ekonomi atau kapabilitas militernya, tetapi juga dari keberhasilannya mengangkat rakyatnya keluar dari kemiskinan ekstrem. Laporan kemajuan ini menjadi kartu reputasi yang bisa kita bawa ke meja diplomasi yang dimulai dari forum G20 hingga Sidang Umum PBB, memperlihatkan bahwa Indonesia didengar dalam isu pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial global.

Indonesia sering mengadvokasi kesetaraan pembangunan di negara-negara Selatan Global. Dengan bukti nyata penurunan kemiskinan ekstrem, kita bisa berbicara bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai pelaku. Ini memperkuat posisi kita dalam kerja sama dalam kerangka ASEAN dan OKI, sekaligus memberi dasar moral saat kita menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina, Rohingya, dan komunitas tertindas lainnya di forum internasional.

Permasalahan Klasik Kota Besar yang Belum Terselesaikan

Meski angka nasional membaik, ketimpangan yang tinggi di ibukota menuntut kebijakan lebih tajam. Kota adalah pusat ekonomi sekaligus titik rapuh. Ketika jurang si kaya dan miskin semakin lebar, stabilitas sosial dan politik ikut terancam. Pemerintah pusat dan daerah harus mengarahkan program perlindungan sosial yang lebih adaptif untuk warga urban miskin: hunian terjangkau, akses transportasi publik, dan peluang kerja layak.

Dalam konteks diplomasi ekonomi, keberhasilan menekan kemiskinan ekstrem juga menjadi modal untuk menarik investasi yang inklusif. Investor global semakin menilai kesenjangan sosial sebagai indikator risiko. Indonesia yang mampu mengendalikan ketimpangan akan dipandang lebih stabil dan berdaya saing.

Mengingat benchmarking investor global biasanya mengarah ke ibu kota atau kota besar di Indonesia, maka penyelesaian ketimpangan ekonomi yang tinggi di kota-kota besar harus menjadi perhatian khusus bagi pengampu kepentingan dan kebijakan.

Momentum untuk Narasi Besar Indonesia

Penurunan kemiskinan ekstrem ini bukanlah akhir cerita. Dua juta lebih warga masih hidup dalam kondisi paling rentan. Namun, pencapaian positif ini, setidaknya memberi momentum untuk membangun narasi besar Indonesia sebagai bangsa yang bangkit dari berbagai krisis seperti pandemi, inflasi global, hingga dinamika geopolitik.

Di tengah dunia yang terbelah oleh perang dan rivalitas blok, Indonesia dapat menawarkan kisah lain: kisah transformasi sosial-ekonomi yang berpihak pada kemanusiaan. Inilah diplomasi paling kuat. Diplomasi yang bukan sekadar pidato di forum dunia, tetapi teladan nyata dari rumah kita sendiri.

Tulisan ini merefleksikan paradigma baru diplomasi Indonesia yang tidak lagi bertumpu pada retorika semata, melainkan pada prestasi konkret pembangunan sosial. Penurunan kemiskinan ekstrem dari 0,99% menjadi 0,85% dalam kurun enam bulan menunjukkan efektivitas kebijakan perlindungan sosial yang terukur dan berbasis data.

Namun, paradoks urban-rural dalam ketimpangan (rasio Gini kota 0,395 vs desa 0,299) mengungkap tantangan struktural yang memerlukan pendekatan kebijakan yang lebih sophisticated. Fenomena ini mencerminkan urbanisasi yang tidak diimbangi dengan distribusi kesempatan ekonomi yang merata, sebuah masalah klasik negara berkembang yang sedang bertransformasi.

Dari perspektif diplomasi publik, pencapaian ini memperkuat soft power Indonesia di forum multilateral. Ketika negara-negara maju menghadapi stagnasi ekonomi dan polarisasi sosial, Indonesia hadir dengan narasi alternatif tentang inclusive growth yang dapat menjadi model bagi Global South. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia sebagai middle power yang berupaya membangun tatanan global yang lebih berkeadilan. : berikan rekomendasi judul menarik sesuai kaidah SEO dan jurnalistik serta masukkan kata kunci Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin

You Might Also Like

Kemenhub dan Pemprov Sumut Mantapkan Persiapan Proyek BRT Mebidang, Target Operasi 2027

Polri Berkomitmen Membangun Citra Polisi Humanis Melalui Peran Polantas

Supremasi Sipil di Ujung Tanduk: Polisi Antara Hukum dan Senjata

Tarif MRT Jakarta dan LRT Tetap, Transjakarta Berpotensi Naik Imbas Efisiensi Subsidi

Korlantas Polri Targetkan 5.000 Unit ETLE pada 2027 untuk Transformasi Digital Optimal

TAGGED: Indonesia, penduduk miskin, prof. dr. Ali Mochtar Ngabalin
Geralda Talitha 30 Juli 2025 28 Juli 2025
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article Dr. Ali Mochtar Ngabalin Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin Tegaskan MUI Harus Jadi Penjaga Moral Bangsa
Next Article kebakaran pasar taman puring Pasar Taman Puring Kebakaran Hebat: Ratusan Kios Ludes, Diduga Akibat Korsleting
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad image

Latest News

Kemenhub dan Pemprov Sumut Mantapkan Persiapan Proyek BRT Mebidang, Target Operasi 2027
Berita Terkini
Polri Berkomitmen Membangun Citra Polisi Humanis Melalui Peran Polantas
Berita Terkini
Polri
Supremasi Sipil di Ujung Tanduk: Polisi Antara Hukum dan Senjata
Berita Terkini
tarif transjakarta
Tarif MRT Jakarta dan LRT Tetap, Transjakarta Berpotensi Naik Imbas Efisiensi Subsidi
Berita Terkini
//

Kami menyediakan berita-berita terkini tentang usaha

Sign Up for Our Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form id=”55″]

warungberita.comwarungberita.com
© 2023 Warung Berita. All Rights Reserved.
Join Us!

Subscribe to our newsletter and never miss our latest news, podcasts etc..

[mc4wp_form]
Zero spam, Unsubscribe at any time.
Logo Warung berita Logo Warung berita
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?