Unggahan video tersebut memicu reaksi keras dari netizen. Akun yang membagikan video itu juga menekankan pentingnya menaati peraturan demi keselamatan bersama.
“Bukan untuk ditiru. Siapapun kamu tetap harus mengikuti peraturan yang ada, apalagi di kebun binatang. Peraturan dibuat untuk dipatuhi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, bukan malah dilanggar yah teman-teman,” tulis akun tersebut dalam keterangan video, yang diunggah pada Selasa (18/2/2025).
Dalam video tersebut, seekor singa tampak sedang beristirahat di bawah bangunan menyerupai pohon. Tak lama kemudian, beberapa pengunjung dari mobil berwarna silver keluar dengan santai. Lebih ironis lagi, tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun terlihat ikut turun dari kendaraan.
Pihak Taman Safari Indonesia (TSI) segera merespons kejadian ini dengan tegas. Alexander Zulkarnain, Senior VP Marketing TSI, menyatakan bahwa tindakan para pengunjung tersebut sangat membahayakan dan tidak dapat ditoleransi.
“Kami sudah mengetahui pelat nomor kendaraan mereka dan memutuskan untuk tidak membiarkan mereka kembali ke Taman Safari,” tegas Alexander.
Kini, keluarga tersebut resmi masuk dalam daftar hitam pengunjung dan dilarang untuk kembali ke Taman Safari Bogor.
Langkah ini sejalan dengan komitmen TSI untuk menjaga keselamatan pengunjung serta melindungi satwa dari potensi gangguan.
Keputusan tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada pengunjung lain yang mungkin berpikir untuk melakukan tindakan serupa.
Sebagai langkah preventif, TSI mengumumkan rencana peningkatan pengawasan dan edukasi bagi para pengunjung. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan.
TSI juga mengingatkan bahwa bagi pengunjung yang ingin berinteraksi lebih dekat dengan satwa, terdapat area khusus bernama “Baby Zoo.”
Di tempat ini, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa dalam kondisi yang lebih aman dan diawasi oleh tim perawat hewan profesional.
Melalui tindakan tegas ini, Taman Safari Bogor menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pengunjung dan satwa. Langkah tersebut juga mendukung upaya konservasi satwa liar yang menjadi bagian dari misi utama TSI.
Dengan adanya aturan yang tegas dan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan Taman Safari tetap menjadi destinasi wisata edukatif yang aman bagi semua pihak, sekaligus melindungi satwa dari gangguan yang tidak semestinya.