Warungberita.com – Operasi Zebra 2025 pada hari keenam (17–22 November 2025) menunjukkan peningkatan signifikan dalam kegiatan edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum di seluruh wilayah operasi kepolisian. Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. menegaskan bahwa konsistensi operasional dan analisis harian menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan efektivitas operasi.
Menurut Kakorlantas, “Hari keenam memberi gambaran penting tentang ritme operasi. Setiap data yang masuk harus diterjemahkan menjadi tindakan yang relevan.” Ia mengimbau seluruh wilayah agar menjaga ritme kegiatan dan memastikan laporan harian dikirim secara cepat dan akurat, khususnya karena pekan kedua operasi biasanya menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat.
Dalam aspek edukasi dan pembinaan masyarakat, tercatat 101.203 kegiatan yang meliputi sambang komunitas, sosialisasi di sekolah dan kampus, serta di perusahaan. Pemasangan materi kampanye keselamatan juga mencakup lebih dari satu juta media visual seperti spanduk, leaflet, stiker, dan billboard. Kakorlantas menghargai intensitas kegiatan ini dan meminta agar pembinaan terus dijaga konsistensinya hingga akhir operasi.
Untuk kegiatan preventif, Hari Keenam mencapai 959.137 kegiatan yang mencakup pemeriksaan kelengkapan kendaraan, penempatan personel di titik rawan, patroli, pengawasan lokasi, dan turjawali. Pendekatan ini bertujuan menekan potensi pelanggaran sejak dini dan menjaga kestabilan arus lalu lintas sepanjang jam sibuk.
Dari sisi penegakan hukum, jumlah perkara yang ditangani mencapai 449.753 dengan fokus pada Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan teguran humanis. Kakorlantas menegaskan bahwa penegakan harus berjalan secara profesional dan proporsional, sambil memperkuat transparansi serta kepercayaan publik. Grafik sentimen publik di media sosial menunjukkan respon netral hingga positif terhadap penegakan hukum ini.
Selain itu, operasi juga memberantas balap liar dengan 538 kegiatan penertiban yang berhasil menjaring 567 kendaraan roda dua. Keselamatan pejalan kaki juga menjadi fokus utama dengan 1.411 kegiatan yang difokuskan di area rawan seperti dekat sekolah dan pasar.
Data kecelakaan lalu lintas pada hari keenam mencatat 1.134 insiden dengan 117 korban meninggal dunia. Kakorlantas menegaskan pentingnya pemetaan ulang titik rawan dan penanganan cepat melalui rekayasa arus dan pemasangan rambu sementara untuk mengurangi risiko kecelakaan di pekan berikutnya.
Sentimen publik terhadap Operasi Zebra tetap stabil berkat komunikasi yang humanis dan informatif. Pantauan media mencatat 664.730 publikasi di berbagai platform, dengan dominasi sentimen positif dan netral yang menyoroti keselamatan berkendara dan penegakan hukum.
Kakorlantas memberikan arahan strategis lima prioritas, yaitu peningkatan pembinaan masyarakat, penguatan pencegahan di titik rawan, optimasi ETLE serta penegakan hukum profesional, pengendalian balap liar dan keselamatan pejalan kaki, serta komunikasi publik yang kuat untuk menjaga persepsi positif masyarakat.
Menutup pernyataannya, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho menyampaikan apresiasi atas dedikasi jajaran selama enam hari pelaksanaan operasi dan mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara dalam aktivitas sehari-hari, sembari menegaskan komitmen Korlantas Polri untuk menjaga profesionalitas dan kualitas pelayanan hingga akhir Operasi Zebra 2025.
