Warungberita.com – Pelaksanaan Hari Keempat Operasi Zebra 2025 pada Kamis, 20 November 2025 menunjukkan pola yang stabil dan terarah di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh jajaran dapat menjaga ritme kegiatan sebagaimana arahan Kakorlantas pada hari- hari sebelumnya. Tren peningkatan kegiatan pada H4 menjadi sinyal positif bahwa operasi berjalan sesuai tujuan strategis.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa keberhasilan operasi bergantung pada kemampuan jajaran membaca dinamika lapangan setiap hari. Beliau menegaskan bahwa analisis yang akurat memberikan dasar kuat bagi pengambilan keputusan operasional. Kehadiran personel yang konsisten juga memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Beliau meminta agar seluruh kegiatan tetap dilaksanakan dengan standar profesional dan mengutamakan keselamatan. Konsistensi operasional hingga H4 menjadi momentum untuk memperkuat strategi pada pekan kedua Operasi Zebra 2025. Kakorlantas memastikan bahwa jajaran akan terus dievaluasi berdasarkan data terbaru yang dihimpun setiap 24 jam.
Data resmi H4 mencatat kegiatan Binluh sejumlah 41.340 kegiatan dengan rincian sambang komunitas 13.986, sosialisasi sekolah dan kampus 16.283, serta sosialisasi perusahaan 11.071. Angka ini menunjukkan kapasitas jajaran dalam memperluas jangkauan interaksi dengan masyarakat. Peningkatan kegiatan edukatif ini membantu memperluas literasi keselamatan di seluruh wilayah.
Kegiatan penyebaran dan pemasangan materi keselamatan mencapai 552.772 kegiatan. Leaflet menjadi kontribusi terbesar dengan 284.202, disusul stiker 246.318, spanduk 18.537 dan billboard 3.715. Kegiatan ini berperan penting dalam memperkuat pesan keselamatan yang diterima masyarakat dalam aktivitas sehari- hari.
Publikasi keselamatan yang dilakukan melalui media cetak, elektronik dan media sosial mencapai 346.996 kegiatan. Penyebaran informasi di ruang digital mendominasi arus komunikasi publik, dengan narasi yang didominasi edukasi keselamatan, imbauan kepatuhan serta update kegiatan lapangan. Media sosial menunjukkan tingkat interaksi yang konsisten sebagaimana terekam dalam laporan visualisasi anev H4.
Kegiatan preventif pada H4 mencapai 511.200 kegiatan, memperlihatkan peningkatan dalam intensitas pemeriksaan keselamatan.
Kegiatan ramp check terhadap pengemudi bus dan truk tercatat sebanyak 9.920 kegiatan, sementara pengecekan kelengkapan di sekolah, kampus dan perusahaan mencapai 13.492 kegiatan. Hal ini memperlihatkan semakin kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan keselamatan kendaraan dan pengemudi.
Penempatan personel di lokasi rawan pelanggaran mencapai 70.550 kegiatan, sementara patroli dan pengawasan lokasi rawan tercatat 83.802 kegiatan. Angka ini menunjukkan dedikasi jajaran dalam menjaga ruang jalan dari potensi pelanggaran. Turjawali sebagai aktivitas pengaturan lalu lintas mencapai 333.436 kegiatan, memastikan kelancaran arus pada jam padat.
Kakorlantas menilai bahwa pola preventif pada H4 sudah mencerminkan kesiapan jajaran dalam menjaga stabilitas lalu lintas. Beliau menekankan agar setiap wilayah memetakan jam rawan dan menyesuaikan pola pengawasan berdasarkan karakteristik mobilitas masyarakat. Hal ini akan memperkuat dampak preventif terhadap potensi pelanggaran dan kecelakaan.
Data resmi H4 mencatat total penindakan sebanyak 245.642 perkara. ETLE statis berkontribusi 27.891 perkara, sedangkan ETLE mobile mencatat 25.137 perkara. Tilang manual menunjukkan angka rendah yaitu 4.393 sesuai kebijakan penggunaan manual hanya untuk pelanggaran tertentu yang tidak dapat ditangani melalui ETLE. Teguran tercatat 188.221, menunjukkan pendekatan humanis tetap dikedepankan.
Pada kategori pelanggaran roda dua, pelanggaran helm SNI menjadi yang tertinggi dengan angka 69.039 perkara. Pelanggaran balap liar meningkat menjadi 281 kasus, sejalan dengan tren anak muda pada malam hari. Pengendara di bawah umur mencatat angka 10.402 kegiatan, menegaskan perlunya pengawasan lebih intensif terhadap kelompok remaja.
Pada roda empat, pengendara di bawah umur mencapai 1.049 kegiatan. Data ini menunjukkan adanya pola pelanggaran pada kelompok tertentu yang memerlukan pendekatan khusus. Kakorlantas meminta jajaran untuk memperkuat analisis jenis pelanggaran agar strategi penindakan lebih responsif terhadap risiko keselamatan.
Visualisasi anev H4 mencatat total 284 kegiatan penertiban balap liar, dengan 271 kendaraan R2 diamankan. Polda Jawa Timur tercatat melaksanakan 256 kegiatan, menunjukkan fokus besar terhadap wilayah dengan intensitas kerawanan tinggi. Data kendaraan tanpa nopol mencapai 129 unit, memperlihatkan pola pelanggaran yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.
Selain penertiban balap liar, kegiatan terkait keselamatan pejalan kaki mencapai 150 kegiatan. Personel ditempatkan di titik penyebrangan, zona sekolah, pasar dan pusat keramaian untuk memastikan prioritas bagi pejalan kaki. Data ini menunjukkan perhatian khusus terhadap kelompok rentan dalam ruang jalan.
Kakorlantas mengapresiasi penanganan balap liar karena kegiatan ini sangat berdampak terhadap keamanan masyarakat pada malam hari. Beliau meminta jajaran memperkuat patroli adaptif dan meningkatkan deteksi dini terhadap informasi yang beredar di media sosial. Pendekatan ini diharapkan memberi dampak langsung terhadap penurunan risiko kecelakaan.
Data laka H4 mencatat 671 kasus dengan korban meninggal dunia 69, luka berat 119, dan luka ringan 860 kasus. Nilai kerugian material mencapai Rp1.346.170.200. Angka ini memperlihatkan perlunya fokus lebih besar pada wilayah yang mencatat peningkatan kejadian.
Kakorlantas meminta seluruh jajaran memetakan 10 titik rawan laka tertinggi di setiap Polres. Beliau mengarahkan agar tindakan cepat berupa rekayasa lalu lintas atau pemasangan rambu sementara segera dilaksanakan. Formulasi tindakan korektif pada titik rawan menjadi prioritas dalam pekan kedua operasi.
Beliau menegaskan bahwa setiap laporan laka harus dilengkapi dengan analisis waktu kejadian, kondisi lingkungan dan faktor pengemudi. Pendekatan ini akan membantu jajaran dalam menentukan strategi preventif yang lebih terarah.
Pantauan media H4 menunjukkan 346.996 publikasi, terdiri dari media cetak, elektronik, media sosial dan publikasi wilayah rawan laka. Analisis media memperlihatkan bahwa sentimen publik berada pada level netral–positif. Narasi paling dominan mencakup edukasi keselamatan berkendara, imbauan tertib lalu lintas dan informasi kegiatan operasi di lapangan.
Grafik penyebutan harian memperlihatkan stabilitas pembahasan Operasi Zebra dari 17–20 November, dengan puncak pada 19 November. Kata kunci yang paling sering muncul adalah “penegakan hukum”, “keselamatan berkendara”, “kecelakaan lalu lintas” dan “edukasi lalu lintas”. Data ini menunjukkan bahwa fokus publik tetap pada tema keselamatan jalan.
Kakorlantas meminta jajaran meningkatkan publikasi humanis dan konten edukatif. Beliau menilai bahwa dokumentasi lapangan yang konsisten dapat memperkuat persepsi publik terhadap profesionalitas Polri. Arahan ini diharapkan membantu menjaga suasana kondusif selama periode operasi.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum. mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keselamatan dengan mematuhi aturan dan menghormati sesama pengguna jalan. Beliau menyampaikan bahwa keselamatan merupakan hasil kerja sama antara petugas dan masyarakat. Korlantas Polri berkomitmen menjaga profesionalitas dan kualitas pelayanan sepanjang Operasi Zebra 2025.
